Apeldan pir adalah dua buah dengan kandungan fruktosa tertinggi. Ini termasuk semua jenis produk yang terbuat dari kedua buah ini, misalnya saus apel, selai apel, jus apel maupun pir. Makanan atau minuman yang mengandung apel atau pir juga harus dihindari karena kandungan fruktosanya yang sangat tinggi. - Melon.
HewanDengan Pernapasan Unik. Makanan Tertua di Dunia. Hewan Mirip Tumbuhan
Sebaiknya batasi konsumsi fruktosa, terutama pemanis buatan yang telah ditambahkan ke produk minuman atau makanan. Sementara itu, konsumsi fruktosa alami yang biasanya terkandung dalam buah dan sayuran dinilai lebih aman. Sebab, buah-buahan dan sayuran memiliki nutrisi penting lain yang dibutuhkan oleh tubuh.
Namun faktanya banyak juga yang mengandung bahan alami dari tumbuhan atau buah-buahan. Akan tetapi, tidak semua pemanis alami maupun buatan baik bagi penderita diabetes. Karenanya, berikut kami sajikan beberapa bahan pemanis rendah kalori yang baik untuk penderita diabetes, diantaranya : Stevia; Dikenal sebagai pemanis alami rendah kalori
Seluruhjenis buah mengandung fruktosa, namun memiliki kandungan sukrosa, glukosa, dan sorbitol yang berbeda-beda. Penelitian mendapati bahwa kandungan gula alami dalam buah-buahan sudah cukup tinggi, apalagi jika jus buah dibuat dari beberapa jumlah buah, kemudian ditambahkan lagi dengan gula atau pemanis lainnya, maka tentu saja kandungan
Vay Tiền Nhanh Chỉ Cần Cmnd Nợ Xấu. Ilustrasi kopi dan gula Foto Shutter StockKamu mungkin tak asing dengan sukrosa, glukosa, dan fruktosa. Ya, ketiganya kerap ditemukan pada deretan bahan komposisi makanan kemasan. Ketiganya juga berperan sebagai pemanis makanan sehingga rasanya lebih menggugah selera. Karena sering ditemukan dalam makanan kemasan, pernahkah kamu bertanya, apakah pemanis ini baik untuk kesehatan? Apalagi jika dikonsumsi terlalu sering. Nah, untuk mengetahuinya lebih lanjut, mari simak ulasan mengenai perbedaan sukrosa, glukosa, dan fruktosa berikut gula Foto PixabayDari ketiganya mungkin sukrosa paling asing untukmu. Sebenarnya, sukrosa adalah nama ilmiah dari gula meja pasir yang sering kita konsumsi. Pada dasarnya, sukrosa terdiri dari dua molekul; yakni glukosa dan fruktosa. Dalam penyerapannya, sukrosa dipecah oleh tubuh menjadi glukosa dan fruktosa. Glukosa disimpan jadi energi glikogen, sementara fruktosa jadi lemak. Sukrosa alami bisa ditemukan dalam banyak jenis buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian. Namun pemanis ini juga kerap ditambahkan pada makanan kemasan; seperti permen, es krim, sereal, makanan kaleng, soda, dan minuman manis lainnya. Sukrosa dalam makanan kemasan biasanya menggunakan manis dari tebu atau bit. Rasanya tak terlalu manis dari fruktosa, namun lebih manis dari glukosa. Ilustrasi Singkong Foto Luis Echeverri Urrea/ShutterstockJika sukrosa terdiri dari dua molekul, maka glukosa hanya punya satu sehingga lebih sederhana. Glukosa menjadi pondasi utama karbohidrat yang sering ditemukan pada; jagung, kentang, gandum, dan singkong. Pada makanan kemasan biasanya glukosa sudah diekstrak menjadi tepung jagung. Selain itu, ada juga yang dibuat menjadi sirup. Sayangnya menurut data US Department of Agriculture, sirup glukosa tidak mengandung vitamin dan mineral sehingga manfaat kesehatannya lebih sedikit dibandingkan glukosa alami. Bahkan mengonsumsi terlalu banyak sirup glukosa dapat berakibat; kegemukan, naiknya gula darah, kesehatan gigi memburuk, tekanan darah tinggi, hingga penyakit jantung. Jadi, sebaiknya pastikan bahwa glukosa yang terserap tubuhmu adalah yang alami. Ilustrasi perkebunan tebu Foto JamesDeMers/PixabayPemanis yang terakhir ini sering ditemukan dalam buah, madu, dan sebagian dari sayuran akar. Fruktosa juga hanya memiliki satu molekul, namun rasanya lebih manis dari glukosa. Bahkan dari ketiganya, fruktosa punya rasa paling manis. Beberapa yang juga termasuk sumber alami fruktosa adalah tebu, bit, dan jagung. Maka tak heran, jika kamu juga akan menemukan fruktosa berupa sirup jagung. Pemanis ini kini cukup sering dipakai pada makanan atau minuman kemasan. Tapi, kamu perlu berhati-hati terhadap lonjakan gula darah jika terlalu sering mengonsumsi fruktosa. Menurut beberapa penelitian, kelebihan fruktosa dapat mengakibatkan resistensi insulin, diabetes tipe 2, obesitas, penyakit hati berlemak dan sindrom metabolik. Bahkan mengutip jurnal PubMed tahun 2015, fruktosa diklaim sebagai pemanis yang paling berbahaya.
Manfaat kesehatan dari madu mentah sangat banyak di antaranya memiliki efek antioksidan antiinflamasi antibakteri anti-diabetes pencernaan pernapasan dan sistem saraf. Contoh pemanis alami. Fruktosa Fruktosa Terdiri Lihat Cara Penyelesaian Di Qanda Madu mengandung protein karbohidrat vitamin mineral asam amino dan asam buahan mengandung pemanis alami fruktosa. Fruktosa sendiri biasanya dimanfaatkan untuk penambah rasa manis di beragam jenis makanan seperti. Tidak hanya kalori yang didapat serat dan nutrisi juga didapat dari buah. Sebab mereka harus sangat memperhatikan jumlah karbohidrat dalam dietnya agar kadar gula darah tidak melonjak naik. Fruktosa adalah gula sederhana yang terbentuk secara alami dengan rumus struktur kimia C 6 B 12 O 6. Kandungan gula dalam buah alami biasa disebut dengan fruktosa. 19 Buanbuahan mengandung pemanis alami 101 fruktosa. 3122018 Rata-rata buah hanya mengandung fruktosa sekitar 15 gram. Sifat fruktosa berbeda dari komponen penyusunnya. Tahukah Anda jika dalam buah alami juga mengandung gula. Berdasarkan sifat tersebut fruktosa termasuk. Berdasarkan sifat tersebut fruktosa termasuk. 252020 Buah-buahan mengandung pemanis alami fruktosafruktosa terdiri atas karbonhidrogendan oksigen. Madu mengandung fruktosa. Pemanis alami merupakan bahan pemberi rasa manis yang diperoleh dari bahan-bahan nabati maupun hewani. Sifat fruktosa berbeda dari komponen penyusunnya. Makanan atau minuman yang mengandung apel atau pir juga harus dihindari karena kandungan fruktosanya yang sangat tinggi. 4152021 Kurma memiliki kandungan gula alami seperti glukosa fruktosa dan sukrosa. Fruktosa juga hanya memiliki satu molekul namun rasanya lebih manis dari glukosa. 2232013 Apel dan pir adalah dua buah dengan kandungan fruktosa tertinggi. Ahli gizi dan pemilik layanan Osinga Nutrition dari Kanada Nicole Osinga mengungkapkan kedua jenis gula ini diproses tubuh secara berbeda. Madu merupakan larutan yang mengandung 80 gula dan mempunyai kandungan fruktosa yaitu suatu monosakarida yang banyak terdapat dalam buah sehingga sering juga disebut sebagai gula buah. Ketiganya tergabung dengan perbandingan tetapsifat fruktosa berbeda dari komponen penyusunnya. Ketiganya bergabung dengan perbandingan tetap. Bahkan dari ketiganya fruktosa punya rasa paling manis. Madu lebih manis 25 persen dibandingkan gula pasir. 1312020 Buah buahan mengandung pemanis alami frutoksaFrutoksa terdiri atas karbon hidrogen dan oksigen. Namun pemanis ini juga kerap ditambahkan pada makanan kemasan. 8222019 Pemanis yang terakhir ini sering ditemukan dalam buah madu dan sebagian dari sayuran akar. Terdapat kandungan fruktosa dan glukosa di dalamnya sehingga tubuh akan memrosesnya dengan cara yang sama yaitu secara alami. Dijelaskan dalam laman Livestrong rasa manis alami kurma sebagian berasal dari kandungan fruktosanya. Sukrosa alami bisa ditemukan dalam banyak jenis buah-buahan sayuran dan biji-bijian. 6222020 Sejak zaman dulu madu telah digunakan sebagai pemanis alami karena memiliki fruktosa tingkat tinggi. Sejak zaman dulu madu telah digunakan sebagai pemanis alami. Di balik manisnya kurma terdapat kandungan sehat buat tubuh seperti vitamin B kompleks vitamin C selenium tembaga potasium magnesium kalsium zat besi vitamin K folat dan masih banyak. Fruktosa membentuk cincin dengan lima simpul - ini juga salah satu perbedaan penting dengan glukosa yang membentuk struktur heksagonal dengan elemen kimianya. Nah adanya kandungan gula dalam buah pastinya sangat mengkhawatirkan bagi penderita diabetes. Dilansir dari CNNIndonesia para ahli menyatakan bahwa tubuh manusia membutuhkan lebih banyak gula alami yang didapat dari konsumsi buah. 4132021 Kurma adalah buah yang mengandung pemanis alami dengan hampir 30 gram gula per porsi. Madu lebih manis 25 persen dibandingkan gula pasir. Fruktosa pada sirup jagung termasuk tinggi dan ini adalah pemanis yang diproses walaupun asalnya dari jagung. 6202020 Sejak zaman dulu madu telah digunakan sebagai pemanis alami karena memiliki fruktosa tingkat tinggi. Fruktosa terdiri atas karbon hidrogen dan oksigen. Madu lebih manis 25 persen dibandingkan gula pasir. Fruktosa yang dikenal dengan istilah gula buah memiliki rasa yang lebih manis dibanding glukosa. Ketiganya bergabung dengan perbandingan tetap. Madu mengandung fruktosa dan juga buah manis misalnya apel kismis anggur buah ara kurma atau jus buah. 4102019 TEMPOCO Jakarta - Secara alami buah-buahan mengandung fruktosa dan glukosa. Manfaat kesehatan dari madu mentah sangat banyak di antaranya memiliki efek antioksidan antiinflamasi antibakteri anti-diabetes pencernaan pernapasan dan sistem saraf. Fruktosa adalah gula alami yang bisa ditemukan dalam buah-buahan dan beberapa sayuran. 6212020 Sejak zaman dulu madu telah digunakan sebagai pemanis alami karena memiliki fruktosa tingkat tinggi. 2222021 Setelah itu fruktosa dan glukosa yang sudah di pecah ini akan masuk ke dalam jalur metabolismenya masing-masing. Ini termasuk semua jenis produk yang terbuat dari kedua buah ini misalnya saus apel selai apel jus apel maupun pir. Pemanis alami yang berbahan dasar dari kurma ini dapat dikonsumsi oleh semua kalangan usia. Glukosa disimpan jadi energi glikogen sementara fruktosa menjadi lemak. Berbagai Pemanis Alami Untuk Makanan Merdeka Com 19 Buanbuahan Mengandung Lihat Cara Penyelesaian Di Qanda Dan Fruktosa Fruktosa Ter Lihat Cara Penyelesaian Di Qanda Dan Fruktosa Fruktosa Ter Lihat Cara Penyelesaian Di Qanda Buah Buahan Mengandung Pemanis Alami Fruktosa Info Lif Co Id Buah Buahan Mengandung Pemanis Alami Fruktosa Info Lif Co Id Buah Buahan Mengandung Pemanis Alami Fruktosa Edukasi Lif Co Id Buah Buahan Mengandung Pemanis Alami Fruktosa Info Lif Co Id Buah Buahan Mengandung Pemanis Alami Fruktosa Edukasi Lif Co Id
Seperti yang diketahui, mengkonsumsi gula terlalu banyak bisa mengakibatkan efek buruk bagi tubuh. Beberapa penyakit yang timbul juga bisa membahayakan seperti obesitas dan diabetes. Salah satu solusinya adalah kamu bisa menggantinya dengan gula alami. Gula alami atau pemanis alami dapat ditemukan pada buah-buahan. Gula alami ini tentu lebih sehat kalau dibandingkan dengan gula rafinasi. Kira-kira apa saja pemanis alami itu? Dan apa kelebihannya? Berikut ini Qoala berikan penjelasan lebih lengkapnya. Apa Itu Pemanis Alami? Sumber Foto Subbotina Anna Via Shutterstock Pemanis alami merupakan bahan pemberi rasa manis yang diperoleh dari bahan-bahan nabati maupun hewani. Contoh pemanis alami gula tebu, gula merah, madu, dan kulit kayu manis. Gula tebu mengandung zat pemanis fruktosa yang merupakan salah satu jenis glukosa. Selain gula, ada juga pemanis alami lain yang dapat digunakan. Tetapi perlu Ibu ingat, walaupun pemanis alami pengganti gula dianggap lebih sehat dan beberapa mengandung antioksidan, vitamin, dan mineral, tetap sebaiknya dikonsumsi secukupnya saja. Berikut ini adalah beberapa contoh pemanis alami. Madu Gula kelapa Kurma Molase Sirup maple Daun stevia Tubuh memang membutuhkan gula untuk mendukung proses metabolisme. Rendahnya kadar glukosa dalam darah bahkan bisa menyebabkan kondisi bernama hipoglikemia. Namun, terlalu banyak asupan gula juga bukan merupakan hal yang baik. Sebab, menurut banyak penelitian, ada beberapa dampak buruk yang mungkin akan terjadi pada tubuh, misalnya, risiko obesitas. Studi menjelaskan, asupan tinggi gula dikaitkan dengan berbagai penyakit kardiovaskular, diabetes tipe 2, bahkan kanker. Maka dari itu, sangat penting untuk membatasi asupan gula yang masuk ke dalam tubuh. Konsumsi harian gula tambahan untuk pria dewasa adalah maksimal 150 kalori, setara 37,5 gram atau 9 sendok teh. Sedangkan untuk wanita, 25 gram atau 6 sendok teh, setara dengan 100 kalori. Lalu bagaimana dengan pemanis buatan? Pemanis buatan adalah bahan sintetis yang dapat memberikan rasa manis seperti gula namun tidak ditemukan di alam seperti pada tanaman atau hewan. Beberapa pemanis buatan yang sering digunakan diantaranya sakarin, aspartam, dan asesulfam K. Kelebihan pemanis buatan dibandingkan pemanis alami yaitu pemanis buatan memberikan asupan energi lebih kecil terhadap konsumen atau tidak memberikan energi sama sekali. Harga untuk memperoleh pemanis buatan lebih murah dibandingkan pemanis alami, dan intensitas manis yang diberikan lebih besar sehingga sedikit penambahan pemanis buatan sudah mengimbangi tingkat kemanisan pemanis alami dalam jumlah besar. Pemanis buatan adalah opsi bagi para penderita diabetes yang tidak mampu mengendalikan kadar gula dalam darah berdampak terhadap penyakit yang membahayakan penderita diabetes bila konsumsi gula berlebih. Harga lebih rendah dan intensitas rasa manis lebih tinggi menjadi alasan bagi industri makanan lebih memilih menggunakan pemanis buatan. Namun beberapa peneliti menyatakan pemanis buatan dapat meningkatkan berbagai gangguan kesehatan yang tidak disebabkan pemanis alami. Beberapa pemanis buatan dapat memunculkan rasa pahit atau rasa manis yang membekas pada lidah setelah makanan dengan pemanis buatan ditelan. Salah satu contoh pemanis buatan yang sangat umum digunakan dalam produk pangan adalah sakarin. Sakarin adalah pemanis buatan yang pertama ditemukan menurut sejarah yang tercatat. Pada tahun 1960, sebuah studi membuktikan sakarin menyebabkan kanker terhadap tikus percobaan. Studi tersebut menggemparkan masyarakat karena sakarin pada saat itu diketahui sebagai satu-satunya pemanis buatan. Setelah kejadian tersebut sakarin dilarang digunakan dalam pangan hingga pada tahun 1977 penelitian berulang dilakukan untuk membuktikan kebenaran efek dari sakarin terhadap hewan percobaan. Dan pada tahun 2002, sakarin diperbolehkan penggunaannya sebagai pemanis buatan dengan nilai Acceptable Daily Intake ADI 5 mg/kg berat badan. Contoh pemanis komersial yang sering digunakan pada produk pangan adalah Aspartam dan Asesulfam-K. Pemanis aspartam pada awalnya sering dianggap berbahaya bagi ibu hamil sehingga keamanannya dipertanyakan sebagai bahan tambahan pangan. Kajian berulang dilakukan untuk membuktikan keamanan dari aspartam dan terbukti aspartam tidak berbahaya bagi manusia. Pada tahun 1996 aspartam ditetapkan dapat digunakan sebagai pemanis buatan untuk berbagai makanan dan minuman selama konsumsinya tidak berlebihan. Studi keamanan menunjukkan bahwa nilai batas Acceptable Daily Intake atau angka asupan per hari yang diregulasi terhadap pemanis ini adalah 50 mg/kg berat badan. Demikian dengan asesulfam K atau asesulfam potasium. Pemanis ini dinyatakan boleh digunakan pada tahun 1992 oleh FDA untuk permen karet dan makanan kering. Pada tahun 1998 pemanis ini boleh digunakan dalam minuman dengan kadar yang cukup. Berdasarkan regulasi keamanannya, asesulfam-K memiliki nilai ADI 15mg/kg berat badan. Studi keamanan terhadap aspartam menjelaskan bahwa pemanis ini tidak memiliki kalori dan bersifat non-glikemik, artinya pemanis ini sangat baik bagi penderita obesitas dan diabetes. Pemanis alami dan pemanis buatan memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing maka dari itu kita sebagai konsumen dapat menentukan jenis pemanis mana yang paling baik bagi tubuh kita. Apabila kamu tidak menginginkan kalori dari pangan yang kita konsumsi maka pemanis buatan adalah pilihan yang bijaksana dan jika kamu tidak mempermasalahkan asupan energi dari pemanis yang dikonsumsi maka pemanis alami dapat menjadi pilihan untuk pangan yang akan dikonsumsi. Semuanya kembali lagi tentang pola konsumsi, bukan hanya meninjau dari sisi evaluatif pemanis. Pemanis alami dan pemanis buatan takkan berbahaya sejauh pemanis yang dikonsumsi tidak berlebihan dan selama bahan yang digunakan telah memenuhi standar yang ditetapkan peraturan yang berlaku. Di Indonesia, pemanis buatan termasuk sebagai bahan tambahan pangan yang diperbolehkan dengan kadar tertentu dan golongan tertentu berdasarkan Permenkes Tahun 2012. Kelebihan Pemanis Alami Pemanis alami memiliki kelebihan tersendiri. Pemanis alami dapat menjadi pilihan pengganti gula pasir dan sejenisnya dikarenakan indeks glikemiknya yang lebih rendah. Indeks glikemik merupakan kemampuan makanan sehat dicerna tubuh dan meningkatkan kadar glukosa dalam darah. Semakin tinggi kadar indeks glikemiknya, semakin cepat makanan tersebut dapat meningkatkan kadar glukosa darah. Walau memiliki indeks glikemik yang lebih rendah, tetap pemanis alami juga perlu dikontrol asupannya, dengan mengonsumsi sebanyak 4 sendok makan atau 50 gram dalam 1 harinya sesuai anjuran. Pemanis alami terdiri atas kalori yang tinggi di dalamnya yang memberikan konsumen asupan energi. Apabila kita mengonsumsi pemanis alami terlalu tinggi per harinya akan meningkatkan berat badan secara drastis. Dan jika tidak diimbangi dengan keluaran energi yang seimbang dengan asupan energi yang diperoleh. Risiko lain dari konsumsi pemanis alami yang berlebihan adalah diabetes, obesitas dan karies gigi. Kementerian Kesehatan RI Kemkes menyarankan konsumsi gula per hari yaitu 50 gram 4 sendok makan gula . Sumber Foto Africa Studio Via Shutterstock Kamu harus tahu, bahwa ada makanan manis yang bisa dikonsumsi tanpa gula. Inilah makanan manis yang bisa dikonsumsi, diantaranya sebagai berikut 1. Madu Madu dianggap sebagai salah satu pemanis alami terbaik. Rasa manis ini diperoleh dari nektar bunga yang diambil oleh lebah madu. Sejak zaman dulu, madu telah digunakan sebagai pemanis alami karena memiliki fruktosa tingkat tinggi. Madu lebih manis 25 persen dibandingkan gula pasir. Manfaat kesehatan dari madu mentah sangat banyak diantaranya memiliki efek antioksidan, antiinflamasi, antibakteri, anti-diabetes, pencernaan, pernapasan, dan sistem saraf. Cara menggunakannya, daripada menambahkan gula ke dalam sereal, teh dan kopi, gunakanlah madu. Kamu juga bisa menuangkan madu sebagai campuran yogurt dan salad. 2. Monk Fruit Sweetener Monk fruit sweetener di ekstrak dari buah siraitia grosvenorii. Alternatif pemanis alami ini mengandung 0 kalori dan 100-250 kali lebih manis dibandingkan dengan gula. Monk fruit sweetener mengandung fruktosa serta glukosa, tetapi rasa manis di dalamnya monk fruit sweetener didapat dari antioksidan bernama mogrosides. Terdapat penelitian yang menyatakan bahwa penggunaan monk fruit sweetener, berpengaruh minimal pada asupan kalori harianmu, kadar glukosa darah, dan kadar insulin, dibandingkan dengan minuman manis sukrosa. Monk fruit atau buah monk memiliki manfaat sebagai pemanis alami yang dinilai lebih sehat dari gula pasir biasa. Mungkin dikenal dengan sebutan lain seperti buah biksu yang terdengar asing bagimu. Tetapi tahukah kamu? Bahwa buah ini memiliki banyak khasiat bagi kesehatan. Monk fruit berasal dari China Selatan dan Thailand Utara, yang dapat digunakan sebagai pemanis alami dengan nol kalori, nol natrium, dan nol lemak. Menariknya, buah ini memiliki rasa manis yang kaya, yaitu 500 kali lipat lebih manis daripada gula tebu biasa. Beberapa pemanis buatan seperti Equal dan Splenda dapat menyebabkan efek samping seperti gas berlebih, kembung, ataupun reaksi alergi. Lain halnya dengan monk fruit, yang konon bisa menjadi pemanis alami rendah efek samping. Jika dilihat dari luar, maka buah bulat ini terlihat seperti melon coklat kecil yang ukurannya tidak lebih besar daripada apel. Diketahui masyarakat di China sudah sejak lama menggunakan untuk mengobati beberapa penyakit. 3. Coconut Sugar Gula kelapa adalah getah kelapa yang didehidrasi dan fruktosa gula kelapa yang rendah membuat gula ini memiliki indeks glikemik yang rendah sehingga sangat baik untuk kelapa juga memiliki antioksidan dan jumlah karbohidrat yang sama dibandingkan dengan gula putih biasa. Meskipun sama dengan gula putih biasa, gula kelapa memiliki keunggulan karena tidak disuling atau diubah secara kimia dan tidak mengandung bahan buatan. Gula kelapa memiliki kandungan vitamin C, potasium, magnesium, kalsium, zat besi, tembaga, dan fosfor. Dan juga memiliki sejumlah kecil fitonutrien, seperti flavonoid, polifenol, dan anthocyanin. 4. Stevia Mungkin kamu masih belum begitu familiar dengan daun stevia. Tanaman dengan nama ilmiah Stevia Rebaudiana ini memiliki rasa manis, namun aman untuk dikonsumsi secara berkala karena tidak mengandung gula. Jadi, dijamin tidak akan membuat berat badanmu naik. Stevia juga memiliki ragam manfaat kesehatan. Menurut salah satu riset, stevia mengandung Stevioside yang dapat membantu menurunkan tekanan darah sekitar 14%. Kabar baiknya, saat ini sudah tersedia produk kemasan ekstrak stevia. Jadi, lebih mudah untuk dikonsumsi. 5. Erythritol Sama dengan xylitol, erythol merupakan gula alkohol yang sangat manis untuk dikonsumsi dengan kandungan kalori yang sedikit. Kandungan kalori di dalamnya hanya 0,24 kalori per gram, erythritol mengandung 6% dari kalori gula biasa. Rasanya juga hampir persis seperti gula, membuatmu mudah berpindah ke pemanis alami yang satu ini. Erythritol tidak meningkatkan kadar glukosa darah, insulin, kolesterol, atau trigliserida, jadi aman untuk dikonsumsi saat ini. 6. Kurma Kurma manis dan rasanya seperti karamel dan bisa menjadi pengganti gula rafinasi yang sehat. Kurma adalah sumber nutrisi yang sangat baik seperti vitamin C, vitamin B kompleks, selenium, potasium, tembaga dan magnesium. Gunakan pasta kurma untuk smoothie, makanan yang dipanggang, bumbu perendam, saus salad. Kamu juga bisa membuat pasta kurma dengan merendam kurma dalam air panas sampai menjadi lunak. Lalu masukkan kurma yang direndam dalam blender bersama dengan satu sendok makan air dan blender sampai halus. 7. Sirup Yacon Ekstrak tanaman yacon yang berasal dari daratan Amerika Selatan ini mempunyai rasa manis dan berwarna gelap dengan konsistensi kekentalan seperti molase. Dalam sirup Yacon terkandung 40-50% Fructooligosaccharides yang bisa memberi makan bagi bakteri baik di usus dan tentunya sangat penting untuk kesehatan tubuh secara keseluruhan. Sirup Yacon mengandung 1,3 kalori per gram atau sepertiga kalori gula biasa dan bisa memberikan manfaat bagi kesehatan. Riset menunjukkan bahwa sirup yacon bisa mengurangi berat badan, indeks glikemik, hingga memperkecil resiko terkena kanker usus besar. 8. Sukrosa Sukrosa adalah gula alami yang ditemukan pada buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian. Sukrosa juga disebut sebagai gula meja yang dikonsumsi sehari-hari untuk memasak atau membuat minuman. Jenis gula ini juga biasanya ditambahkan ke dalam makanan olahan, seperti permen, es krim, sereal, makanan kaleng, soda, dan minuman manis lainnya. Gula meja yang ditemukan dalam makanan olahan tersebut biasanya diekstraksi dari tebu atau bit gula. Gula sebagai struktur paling sederhana dari karbohidrat terbagi menjadi dua jenis yaitu monosakarida atau disakarida. Sukrosa sendiri adalah disakarida yang terdiri dari satu glukosa dan satu molekul fruktosa, atau 50% glukosa dan 50% fruktosa. 9. Sirup Beras Merah Terbuat dari beras merah yang rasanya hampir sama dengan karamel dan butterscotch. Satu sendok teh sirup beras merah hanya mengandung sekitar 13 kalori. Sirup beras merah dibuat dengan memasak beras merah sampai berubah menjadi sirup. Beberapa tahun terakhir, penggunaan sirup beras merah makin populer, terutama untuk membuat makanan kesehatan dan cemilan. 10. Gula Jagung Gula jagung adalah produk substitusi atau pengganti gula biasa yang biasa digunakan di minuman bersoda atau minuman dengan perasa buah lainnya. Secara kimia, gula jagung yang tinggi fruktosa ini berbeda dengan gula biasa. Ada kontroversi bahwa gula jagung lebih berbahaya bagi tubuh, namun belum banyak bukti yang mendukung. Satu yang pasti, mengonsumsi segala jenis pemanis entah itu gula jagung atau gula pasir biasa dapat menambah asupan kalori. Jika terus menerus terjadi dalam jangka panjang, tentu kesehatan menjadi konsekuensinya, seperti risiko penyakit jantung dan menjadi penyebab diabetes. Idealnya, konsumsi gula tidak lebih dari 10% dari seluruh asupan kalori dalam sehari. Ini bukan hanya gula dalam bentuk gula pasir atau gula jagung saja, tapi juga makanan dan minuman apapun yang manis. Jika ingin menjaga kesehatan tubuh, kurangi asupan pemanis tambahan dalam bentuk apapun. Terlebih, jenis pemanis seperti gula jagung yang dulunya disebut high fructose corn syrup digunakan di hampir seluruh makanan yang diproses. Gula jagung diperoleh dari proses pembuatan sirup jagung corn syrup. Di Amerika Serikat, sudah tidak asing lagi menggunakan gula jagung sebagai tambahan pemanis di makanan olahan dan minuman soda. Dulu, gula dari jagung menjadi populer pada akhir tahun 1970an saat harga gula biasa melejit tinggi. Sementara di saat yang sama, harga jagung cukup rendah karena ada subsidi dari pemerintah. Gula jagung kerap dituding sebagai pemicu obesitas dan masalah penyakit lainnya. Sehingga gula jagung untuk aktivitas diet tidak disarankan. Banyak yang menganggap gula jagung lebih buruk ketimbang gula biasa. Meski demikian, para pakar sepakat bahwa belum ada bukti kuat mendukung klaim ini. Justru, mengonsumsi gula atau pemanis tambahan dalam jenis apapun tetap buruk bagi kesehatan. Sebagai informasi, penyakit diabetes yang termasuk kelompok penyakit metabolik. Kondisi ini tidak bisa sembuh, namun dapat terkontrol. Artinya, orang tersebut bisa mempertahankan kondisi tubuh dengan kadar gula darah normal yang stabil. Sehingga, ada beberapa pihak perusahaan asuransi yang tidak memproteksi penderita diabetes karena risiko biaya perawatan kesehatannya cukup besar. Oleh Karena itu, untuk informasi lebih lengkap terkait asuransi mana saja yang meng-cover penyakit diabetes, kamu bisa mengeceknya di Qoala Apps atau Blog Qoala.
buah buahan mengandung pemanis alami fruktosa